Call Our Toll-Free Number: 123-444-5555

30 Nov 2014

Karawitan-Ditinjau Menggunakan Metode Bentuk dan Fungsi


Karawitan
Ditinjau Menggunakan Metode Bentuk dan Fungsi

Setiap pertunjukan wayang pastilah membutuhkan adanya karawitan (gamelan). Awalnya kata Karawitan digunakan untuk menyebut setiap kesenian jawa yang kini disebut tradisional. Namun dalam bahasa Jawa 'Karawitan' dipakai untuk mengacu pada musik gamelan. Karawitan mempunyai 2 arti yaitu arti secara luas dan arti secara sempit / khusus. Arti luas berarti seni suara, sedangkan arti sempit berarti seni suara yang beristem Slendro dan Pelog. Jadi Karawitan adalah seni uara yang bersistem Slendro dan Pelog baik vokal maupun instrumental.
Ditinjau dari segi bentuk, karawitan dibagi menjadi 3 yaitu karawitan vokal, karawitan instrumental, karawitan vokal dan instrumental / campuran.

1.      Karawitan Vokal
Asal kata vokal ialah voces yang mengandung arti suara manusia. Jadi, seni suara yang mempergunakan suara manusia disebut seni suara vokal. Yang menghidangkan seni suara vikal dinamakan vokalis dan hidangannya dinamakan vokalia. Dalam seni karawitan, vokalis pria biasa disebut wiraswara, sedangkan vokalis putri disebut swarawati atau pesindhen.

2.      Karawitan Instrumental
Instrumental dari kata instrumen yang artinya alat, perkakas. Disini yang dimaksud alat musik. Instrumen dalam karawitan disebut ricikan. Jadi kumpulan atau penyatuan ricikan-ricikan yang terdapat dalam karawitan tanpa memisahkan atu dengan yang lainnya diebut Gamelan. Jadi yang disebut instrumental disini adalah permainan karawitan dengan instrumen saja tanpa vokal. Karawitan Instrumental pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pakurmatan dan bonangan

3.      Karawitan Vokal dan Instrumental
Yang dimaksud dengan vikal dan instrumental adalah paduan atau campuran antara vokal dan instrumental dalam karawitan, yang disebut juga karawitan campuran. Didalam karawitan campuran ini sajian vokal maupun instrumental mempunyai kedudukan yang sama pentingnya. Artinya satu sama lain dalam penampilannya tidak boleh salah atu lebih menonjol dari lainnya agar menghasilkan hidangan karawitan yang betul-betul rempeg (kompak). Contoh karawitan campuran misalnya: klenengan, iringan tari, iringan pedhalangan dan sebagainya

Ditinjau dari fungsinya, karawitan ini memiliki banyak fungsi, antara lain :
1.      Pembukaan acara
Sebelum pertunjukan wayang dimulai, biasanya karawitan menyajikan klenengan bagi penonton yang sedang mulai berdatangan. Biasanya setengah jam sbelum pertunjukan wayang, pengrawit telah siap melantunkan nada-nada gamelan.adapun jenis tembang telah ditentukan atas dasar kesepakatan bersama sebelum acara dimulai. Apabila dalang sudah berada di tempat barulah dilantunkan karawitan dengan tembang pembukaan pertunjukan.

2.      Pengiring tembang
Karawitan tidaklah lepas dari sinden. Ketika sinden melantunkan pupuh-pupuh tembang, pihak karawitan haruslah selalu siap sedia mengiringinya. Selama pertunjukan, para pengrawit haruslah tetap mengiringi tembang-tembang yang dilantunkan oleh sinden, dalang, ataupun saat goro-goro melantunkan tembang.

3.      Pergantian setting/adegan
Umumnya setiap pergantian babak, adegan ataupun setting,  pastilah ada nada-nada gamelang yang berfungsi sebagai pengiring pergantian setting  itu. Karawitan disini sangatlah berperan penting. Hal ini dikarenakan agar penonton tidak bosan.Ssemakin larut malam biasanya penonton sudah mulai mengantuk, maka lantunan gamelan didesain dengan tempo yang cepat dan keras, dengan harapan agar penonton tetap memperhatikan pertunjukan wayang.
. 
4.      Penghibur penonton
Seperti yang saya katakan sebelumnya, peran karawitan sangatlah penting dalam pertunjukan wayang. Karawitan juga berfungsi untuk menghibur para penonton, biasanya karawitan juga menjadi iringan goro-goro. Kalau tidak karawitan mengiringi sinden-sinden yang melantunkan tembang berdasar permintaan dalang. Biasanya dalang membuat suatu lelucon yang dapat menghibur penonton. Sehingga untuk menambah kelucuan hiburan dibutuhkanlah suara-suara pendukung.

5.      Penutup pertunjukan
Lantunan karawitan juga ada pada penutupan pertunjukan wayang. Tembang-tembang penutup yang dilantunkan oleh sinden biasanya menggunakan nada yang sedikit lembut dan pelan. Biasanya pada penutupan, pengrawit akan terus melantunkan gamelan sampai para penonton pulang.

Referensi dari gogle.com

1 komentar:

  1. Terima kasih ilmu karawitan ini semoga besok keluar di PTS makasih banyak ya kak.


    BalasHapus

jawa

jawa

About

Menapa panjenengan remen kaliyan blog menika?

Contact Details